BTemplates.com

Pages

Rabu, 15 April 2015

TENTANG KHOBAR TSIQOH


Bismillahirrahmaanirrahiim

ALLAH TIDAK MEMBEBANI KALIAN UNTUK MENGHUKUMI SESEORANG SEBAGAI MUBTADI'
(Sebuah Tanggapan untuk Dalih QABUL KHABAR TSIQAH)
Pertanyaan:
Telah menjadi masalah bagi kami atau bagi kebanyakan pemuda di zaman ini masalah tabdi‘ [memvonis ahlul bid’ah] untuk sebagian orang, sehingga orang-orang dan para pemuda terbagi menjadi dua kubu. Kubu yang [pertama] mengambil tabdi‘ seorang ulama, jika benar, sehingga ia pun menuntut orang lain menerimanya juga. Sebab hal itu termasuk dari perkara qabul khabar tsiqah [menerima kabar orang yang dapat dipercaya]. Kubu yang [kedua] mengatakan, “Sesungguhnya masalah tabdi‘ termasuk permasalahan ijtihad. Oleh karena itu, dilihat, siapa yang punya kemampuan dalam hal tersebut. Setelah itu, baru diambil pendapat siapa yang tepat dalam ijtihad-nya.” Sungguh, perkara ini menjadi masalah bagi kami. Hafizhakumullah. Lantas, apa nasehat Anda untuk kami?
Syaikh Shalih bin Abdillah bin Al Fauzan hafizhahullahu ta’ala menjawab:
✔"ALLAH TIDAK MEMBEBANI KALIAN UNTUK MELAKUKAN TABDI‘ [memvonis orang sebagai ahlul bid’ah] TERHADAP MANUSIA dan menghukumi mereka sebagai mubtadi‘. Allah tidak membebani kalian dengan itu.
Menuntut ilmulah kalian sekarang. Jika kalian menuntut ilmu, kalian akan mengetahui apa itu bid’ah dan siapa itu ahlul bid’ah.
Adapun jika kalian mudah memvonis setiap yang menyelisihi atau setiap yang melakukan sesuatu, kalian kritik ia, kalian vonis ia dengan ahlul bid’ah, dosa ucapan ini akan kembali kepada kalian. DOSA UCAPAN INI AKAN KEMBALI KEPADA KALIAN.
Yang wajib bagi setiap orang adalah menahan lisannya dari perkara-perkara tersebut. Dan hendaknya ia menuntut ilmu, menyibukkan diri dengan menuntut ilmu.
Allah tidak membebaninya mencari-cari kesalahan orang-orang. Ia vonis, “Ini ahlul bid’ah”, “Ini fasik”, “Pada dirimu ada sesuatu”, “Pada dirinya ada sesuatu”.
Ya. Bisa jadi ia, orang yang memberikan kritik, memiliki kesalahan lebih dari orang yang dikritik. Kewajiban bagi kita untuk bertakwa kepada Allah pada diri-diri kita."
RUJUKAN: http://majles.alukah.net/t136452/ diakses pada tgl 8 April 2015
http://dakwahislam.net/allah-tidak-membebani-kalian-untuk-…/

SALAH SATU NASEHAT SYAIKH MUQBIL YANG BANYAK DIABAIKAN DAI-DAI AHLUS SUNNAH DI INDONESIA


Bismillahirrahmaanirrahiim

SALAH SATU NASEHAT SYAIKH MUQBIL YANG BANYAK DIABAIKAN DAI-DAI AHLUS SUNNAH DI INDONESIA

Pertanyaan:
Apa nasehat Anda untuk ahlus sunnah Salafi di Indonesia? Mudah-mudahan Allah balas Anda kebaikan.
Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullahu ta’ala menjawab:
"Yang saya nasehatkan untuk mereka, hendaknya mereka mencurahkan diri menuntut ilmu Al Qur’an dan As Sunnah. Hendaknya mereka mengambil faedah dari saudara kami, Al Fadhil Ja’far[1] hafizhahullah, yang Allah telah memberi manfaat dengannya dalam waktu yang singkat, sehingga haruslah mereka saling tolong-menolong bersamanya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan saling tolong-menolonglah kalian di atas kebaikan dan ketakwaan. Jangan saling tolong-menolong di atas dosa dan permusuhan.” (QS. Al Maidah: 2)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
المُؤمِنُوْنَ لِلمُؤْمِنِيْنَ كَالْبُنْيَانِ ، يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Seorang mukmin terhadap mukmin yang lainnya seperti sebuah bangunan. Sebagian menguatkan sebagian yang lain.”
Muttafaqun ‘alaihi, dari hadits Abu Musa radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah juga, sebagaimana disebut dalam Ash Shahihain, pernah bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي تَوَادِّهِمْ ، وَتَرَهُمِهِمْ ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عَضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرِ الْجَسَدِ وَ الْحُمَّى
“Permisalan kaum mukminin dalam kecintaan, kasih sayang, dan persaudaraan mereka seperti satu tubuh. Jika ada anggota tubuh yang sakit, maka akan merasakan pula seluruh tubuh yang lain, dengan tidak bisa tidur dan demam.”
Karena itu, hendaklah mereka bersemangat dan membekali diri dengan ilmu. Jika ada Sufi berkata kepada mereka, “Kalian mengharamkan zikir,” maka saya nasehatkan mereka untuk menyampaikan khotbah tentang keutamaan berzikir kepada Allah. Jika Sufi [tadi] mengatakan, “Kalian mengharamkan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,” maka saya nasehatkan mereka untuk menyampaikan khotbah tentang keutamaan ber-shalawat dari hadits-hadits yang shahih.
Demikian pula pada perkara-perkara yang lain. Sebab, mereka itu para perintis dan merintis itu melelahkan. Akan tetapi, saya nasehatkan mereka untuk bersabar. Sebab, Allah ‘azza wa jalla berfirman dalam kitabNya yang mulia,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah. Teruslah bersabar dan berjaga-jagalah. Bertakwalah kepada Allah. Mudah-mudahan kalian beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)
Allah juga berfirman,
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
“Dan Kami jadikan di antara mereka para pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, ketika mereka bersabar. Dan adalah mereka yang meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As Sajdah: 24)
Saya nasehatkan kepada mereka untuk bersabar, tenang, dan bersikap lembut. Sebab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُوْنُ فِي شَيْئٍ إِلاَّ زَانَهُ ، وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَيْئٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Sesungguhnya kelembutan itu tidak ada pada sesuatu, kecuali akan menghiasinya. Dan tidak dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya.”
Juga sebagaimana yang Allah subhanahu wa ta’ala firmankan,
لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepada kalian seorang rasul dari kalangan kalian. Terasa berat baginya apa yang jadi beban kalian. Sangat bersungguh-sungguh datangnya hidayah kepada kalian. Dan terhadap kaum mukminin sangat lembut dan penyayang.” (QS. At Taubah: 128)
Hendaknya mereka menampakkan kepada orang-orang bahwa mereka berdakwah untuk kemaslahatan manusia. Bukan berambisi untuk menjadi pemimpin mereka. Bukan untuk mengambil harta-harta mereka. Bukan pula untuk memperbanyak pengikut-pengikut mereka. Akan tetapi, untuk menunaikan kewajiban yang telah Allahta’ala wajibkan kepada mereka dan para penuntut ilmu.
Sebagaimana juga saya nasehatkan kepada mereka untuk mencurahkan diri secara total dalam menuntut ilmu dan mengambil faedah dari kitab-kitab seperti Riyadhush Shalihin, Fathul Majid Syarh Kitab At Tauhid, Al Lu’lu’ wal Marjan fi Ma Ittafaqa ‘alaihi Asy Syaikhan. Sebelum itu semua, menghafal Al Qur’an. Setelah itu, mempelajari bahasa Arab yang bisa meluruskan lisan-lisan mereka. Sebab, Al Qur’an berbahasa Arab dansunnah Rasulullah berbahasa Arab juga. Lalu, jangan mereka sibukkan diri dengan ijazah-ijazah dan pelajaran-pelajaran di sekolah, tetapi bersungguh-sungguh untuk mencari ilmu.
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al Mujadilah: 11)
Adapun ilmu dunia, sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
فَأَعْرِضْ عَن مَّن تَوَلَّى عَن ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا O ذَلِكَ مَبْلَغُهُم مِّنَ الْعِلْمِ
“Maka, berpalinglah dari orang yang berpaling dari mengingat Kami dan tidak menginginkan, kecuali kehidupan dunia. Itulah sejauh-jauh ilmu mereka.” (QS. An Najm: 29-30)
Allah juga berfirman,
يَعْلَمُونَ ظَاهِراً مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Mereka mengilmui yang tampak saja dari kehidupan dunia dan lalai dari kehidupan akhirat.” (QS. Ar Rum: 7)
Karena itu, hendaklah bersemangat dalam mencari ilmu yang bermanfaat, menghafal apa-apa yang mereka mampu dari kitabullah, dan berdakwah dengan kelembutan dan kasih sayang. Jika mereka mampu untuk tidak berkonflik dengan seorang pun di awal dakwah, maka lakukanlah. Dan saya tidak mengira, mereka bisa seperti itu, karena mereka tidak akan dibiarkan begitu saja oleh ahlul bid’ah, orang-orang yang memilikikhurafat, orang-orang hizbi—karena hizbiyah berkomplot untuk menjatuhkan ahlus sunnah—dan [juga] semisal mereka dari kalangan Sufi, Syiah serta manusia kebanyakan sesuai kadar apa yang mereka lakukan.
Sunni itu menganggap dirinya seorang yang asing, sebagai pembenaran atas sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيْبًا ، وَسَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاء
“Islam itu muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti munculnya. Maka, beruntunglah orang-orang yang asing.”
Saya memohon kepada Allah yang maha agung untuk memberi kita taufik kepada apa-apa yang dicintai dan diridhoiNya. Kita memohon kepada Allah subhanahu wa ta’alaagar menjaga kita dan mereka dari segala hal yang buruk dan yang dibenci serta mengokohkan kita dengan ucapan yang kokoh di dunia dan akhirat. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin."
[1] Ketika Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah berbicara seperti ini, Ja’far Umar Thalib hadahullah masih mau mengikuti bimbingan para ulama ahlus sunnah [penerj.]
http://dakwahislam.net/salah-satu-nasehat-syaikh-muqbil-bi…/

KOKOH DIATAS AGAMA DI TENGAH GELOMBANG FITNAH


Bismillahirrahmaanirrahiim

KOKOH DIATAS AGAMA DI TENGAH GELOMBANG FITNAH

الثبات على الدين في ظل الفتن
♢ لفضيلة الشيخ صالح بن فوزان الفوزان
السؤال:
ما الأسباب المعينة في وقتنا الحاضر على أثبات على الدين، في ظل الفتن التي تموجُ بالأمة؟
Oleh Fadhilathus Syeikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan -hafidzahullah-.

TANYA:
Apakah sebab-sebab yang bisa membantu untuk tetap kokoh diatas agama disaat-saat ini, yang gelombang fitnah telah mengombang ambingkan ummat ini??
الجواب: بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، وصلى الله وسلم على نبينا محمد، على آله وأصحابه أجمعين،
الأسباب التي تسبب الثبات على الدين
° تعلم العلم النافع، تعلم العقيدة، وأصول العقيدة،
° ثم الاطلاع على أحاديث الفتن، وما يجري في آخر الزمان، وما يجب على الإنسان عندها،
° ثم الابتعاد عن الفتن، أبتعاد عن مواطن الفتن، وأهل الفتن والحذر من المروجين لها والدعاة إليها، دعاة على أبواب جهنم كما وصفهم النبي صلى الله عليه وسلم "من أطاعهم قذفُوه فيها"
ثم الدعاء وهذا أهم شي، الدعاء، دعاء الله عز وجل أن يثبت المسلم، ويكثر من الدعاء بالثبات،
° النبي صلى الله عليه وسلم" يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّت قَلْبِي عَلَى دِينِكَ "
° وإبراهيم عليه الصلاة والسلام يقول، (وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأَصْنَامَ* رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيراً مِنْ النَّاسِ)
° يوسف عليه السلام لما دعاء ربهُ في آخر عمره (تَوَفَّنِي مُسْلِماً وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ)،
ويكثر من الدعاء ويجالس أهل العلم، والبصيرة وأهل الخير
° ويبتعد عن وسائل الفتنه، يبتعد عنها ولا ينظر فيها، لأنها تجلب لهُ الشر
° كذلك لا يستمع للقنوات التي تدعوا إلى الفتن، ويلقي فيها أهل الشر شبهاتهم، وتظليلاتهم تحفظ هذه من الأمور،
فإذا عمل الإنسان بهذه الأمور، فإن الله جل وعلا يعصمه من الفتن، لأنه عمل الأسباب و التوفيق بيد لله سبحانه وتعالى.
المصدر
JAWAB:
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil 'alamiin, wa shallallahu wa sallama 'ala nabiyyina muhammadin wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in,
Sebab-sebab yang bisa menyebabkab kekokohan diatas agama adalah dengan:
- mempelajari ilmu yang bermanfaat, mempelajari aqidah serta pokok-pokok aqidah,
- kemudian menelaah hadits-hadits tentang fitnah dan perkara-perkara yang terjadi diakhir zaman, serta apa saja keharusan seseorang ketika berada padanya,
- kemudian menjauhi fitnah-fitnah tsb, menjauhi tempat-tempat fitnah dan ahli fitnah serta berhati-hati dari para pengekor fitnah serta penyeru-penyeru fitnah, penyeru-penyeru ke pintu-pintu neraka jahannam, sebagaimana yang telah disifatkan oleh Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- ;
"barangsiapa yang mentaati mereka maka mereka akan menggelincirkannya",
- kemudian berdoa, dan ini adalah perkara yang paling penting, berdoa kepada Allah -azza wa jalla- akan mengokohkan seorang muslim, dan memperbanyak dari doa tersebut dengan meminta kekokohan,
Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- berdoa:
"wahai yang membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku berada diatas agamamu"
Nabi Ibrahim -'alaihis shalatu wa sallam- berdoa:
"Jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari menyembah berhala * wahai Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan manusia"
Nabi Yusuf -'alaihi salam- tatkala berdoa kepada Tuhannya di akhir umurnya:
"Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim (berserah diri) dan gabungkanlah aku bersama orang-orang shalih",
Dan memperbanyak doa serta duduk bersama ahlul 'ilmi dan bashirah serta ahlul khoir,
- dan menjauh dari wasilah-wasilah yang mengantar kepada fitnah, menjauh darinya dan tidak menoleh padanya, karena hal tersebut akan membawa kejelekan,
- demikian pula tidak mendengarkan isu-isu yang mengarah kepada fitnah, yang para pelaku kejelekan itu melemparkan padanya syubhat-syubhat mereka serta kekaburan-kekaburannya,
Engkau menjaga perkara-perkara ini,
Maka jika seseorang telah melaksanakan perkara-perkara ini, maka sesungguhnya Allah -jalla wa 'ala- akan melindunginya dari fitnah-fitnah, karena ia telah menempuh sebab-sebab, dan taufiq itu hanyalah semata ditangan Allah -subhanahu wa ta'ala-".
Sumber:
http://www.alfawzan.af.org.sa/node/15378
Dari alfawzan.net

BARU & PENTING : NASIHAT SYAIKH SOLIH AS SUHAIMI Hafidzahullah terkait fitnah saat ini


BARU & PENTING
Nasihat Emas Seorang Ulama Kibar Madinah KSA
Guru kami, Syekh Solih As Suhaimi, hafizhahullah berkata:

“Segala puji milik Allah, shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah, wa ba’du…
Kepada saudara-saudaraku dari Indonesia dan kaum muslimin yang mendengarnya. Aku berwasiat kepada mereka dan kepada diriku untuk bertakwa kepada Allah ‘azza wa jalla, serius dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu syar’i yang bersumber dari kitab Allah ta’ala dan sunnah RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam, berjalan di atas manhaj salaf yang shalih, jauh dari sikap ifrath dan tafrith (berlebihan dan mengentengkan).
Juga serius dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, menyibukkan diri dengan ilmu, janganlah menyibukkan diri kalian dengan para perampok jalanan, janganlah kalian menyibukkan diri dengan qila waqala (kata fulan dan kata ‘allan/ katanya dan katanya), janganlah kalian menyibukkan diri dengan mengelompokkan/ mengkotak-kotakan saudara-saudara kalian, janganlah menyibukkan diri dengan permusuhan dan perselisihan yang terjadi diantara sebagian penuntut ilmu melalui media-media sosial yang terus berkelanjutan tiada hentinya.
Tuntutlah ilmu, tinggalkan para perampok jalanan, hendaklah kalian berkumpul di atas hal ini.
Barangsiapa yang datang kepada kalian dan menyampaikan kepada kalian perkataan Allah dan RasulNya, serta menyebarkan manhaj salaf, maka terimalah.
Barangsiapa yang datang kepada kalian, ia menginginkan perpecahan diantara kalian, maka usirlah, siapa pun dia.
Shalawat, salam dan barakah dari Allah tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.
Direkam (wasiat) ini pada hari Sabtu, 8 Jumadats Tsaniyah, 1436 H.
Aku kembali menekankan kepada ikhwah untuk menjauhi perselisihan dan permusuhan, berpegang dengan kitab Allah ‘azza wa jalla dan sunnah RasulNya shallallahu ‘alaihi wasallam, berjalan di atas manhaj salaf yang shalih, tidak menyia-nyiakan waktu dengan perkataan fulan dan fulan, serta mengelompokkan/ mengkotak-kotakan fulan dan menghukumi fulan.”
Madinah KSA, Sabtu, 8 Jumadats Tsaniyah 1436 H

Ditulis oleh : Ustadz Syuhada Al Iskandar hafidzahullah

SIAPA SEBENARNYA SYIAH HUTSY ITU ?


Bismillahirrahmaanirrahiim

Pemberontak Hutsy di Yaman Hanyalah Kuda Tunggangan Iran.

Prolog :
Sesungguhnya para pemberontak Hutsy yang ada di Yaman –sebagaimana Hizbullah- sebenarnya hanyalah kuda tunggangan Negeri Syi'ah Iran, yang sebelumnya telah angkuh dengan kekuatannya. Negeri Persia yang selalu campur tangan dalam merusak stabilitas negeri-negeri Arab.
Berikut beberapa kenyataan tentang Iran dan koloninya sebelum terjadi penyerangan Asifatul Hazm oleh Arab Saudi :
1- Setelah tunggangan Iran yaitu Kelompok Hutsy menguasai kota Son'a maka Iran mengumumkan dengan sombongnya bahwa empat ibu kota Arab telah mereka kuasai (yaitu Bagdad, Damaskus, Libanon, dan Son'a) (silahkan lihat : https://www.youtube.com/watch?v=8YcBT-KImPw, dan http://orient-news.net/index.php?page=news_show&id=83496)
2- Bahkan dengan sombongnya Hizbullah Iraq telah menyatakan akan menghancurkan Arab Saudi dan menguasai Mekah dan Madinah, karena Imam Mahdi mereka akan muncul dan memerangi Arab Saudi, (silahkan lihat https://www.youtube.com/watch?v=6EuFXuT0kPo). Demikian juga Jama'ah Houty juga telah mengancam akan menyerang Mekah (lihat https://www.youtube.com/watch?v=wGNZo2ROQgQ dan https://www.youtube.com/watch?v=xf8zZAp50EE)

3- Iran melalui Ali Syirozi telah menyatakan bahwa Iran secara langsung telah membantu Hizbullah di Libanon dan jama'ah Hutsy di Yaman (lihat http://islammemo.cc/akhbar/arab/2015/01/27/228496.html)
4- Iran telah memberikan bantuan mesiu dan persenjataan yang banyak di Yaman bagi kaum Hutsy. Alhamdulillah banyak gudang senjata dan mesiu yang telah dibom dan dihancurkan oleh pesawat tempur Arab Saudi dalam serangan 'Ashifatul Hazm
5- Jama'ah Hutsy telah berulang kali menyerang daerah perbatasan Arab Saudi, dan membunuh para tentara penjaga daerah perbatasan.
6- Jama'ah Hutsy telah banyak melakukan kerusakan di Yaman. Syaikh Ali Al-Hudzaifi hafizohullah dalam khutbah jum'atnya pekan lalu telah berkata : ((Bukankah mereka (kelompok ini) telah memerangi al-Qur'an al-karim?, mereka menghancurkan madrasah-madrasah al-Qur'an, mereka menutup masjid-masjid, mereka mengusir para pengajar al-Qur'an !. Bukankah mereka memerangi hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Mereka membunuh para pelajar hadits, mengisolir dan memboikot pelajar hadits dan pemboikotan yang parah serta mengusir mereka dari negeri mereka tanpa hak !
Bukankah mereka memerangi ilmu dengan menghancurkan universitasnya?, mereka merampas isinya !, serta membakar yayasan-yayasannya?. Bukankah mereka merampok harta?, bukankah mereka menghancurkan?, bukankah mereka memasuki rumah-rumah yang tenang?, bukankah mereka telah melanggar harga diri?, bukankah mereka menumpahkan darah?, bukankah mereka menghina para ulama?, bukankah mereka mengejar para da'i untuk membunuh mereka? Bukankah mereka memutuskan jalan dan merusak tanaman dan hewan ternak?. Bukankah mereka menghentikan roda kehidupan?, bukankah mereka melanggar daerah perbatasan Arab Saudi dan membunuh para tentaranya?, Bukankah mereka mengancam untuk memerangi dua kota suci Mekah dan Madinah?, bukankah mereka melaknat para sahabat radhiallahu 'anhum?, bukankah mereka melaknat istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?.)). Asy-Syaikh Ali Al-Hudzaifi juga telah mengingatkan bahwa yang membawa Islam dan menyebarkannya di negeri Yaman adalah para sahabat, diantaranya Abu Musa Al-Ays'ari, Muadz bin Jabal, dan Kholid bin al-Walid yang diutus oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lantas jama'ah Hutsy ingin merubah akidah penduduk Yaman dengan mengkafirkan para sahabat tersebut !!

posted by :
www.mahad-utsman.com

Khutbah Jum'at : Bumi Jihad Yaman


Bismillahirrahmaanirrahiim

Berikut ini khutbah jum'at yang disampaikan oleh Asy-Syaikh DR Abdul Baari Ats-Tsubaiti hafizohulloh, di Mesjid Nabawi pada tanggal 21/6/1436 H – 10/5/2015 M
Khutbah Pertama :
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada hamba-hambaNya syari'at yang bijak, yang berisi perintah dan larangan. Aku memujiNya subhanahu dan aku bersyukur kepadaNya atas seluruh nikmat dan karunia. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, Allah telah menundukkan matahari dan bulan dan mengalirkan air di laut dan sungai. Aku bersaksi bahwasanya pimpinan kita dan Nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya yang telah memimpin umat dengan keadilan, rahmat, dan ketegasan. Shalawat tercurahkan kepada beliau, kepada para sahabat beliau pemilik kemuliaan dan tekad yang kuat.
Amma ba'du, maka aku mewasiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (١١٩)
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS At-Taubah : 119)Amma Ba'du :
Umat ini telah dilalui oleh fitnah-fitnah besar, kondisi-kondisi yang kritis, peristiwa-peristiwa yang menuntut untuk menolong kebenaran dan membantu yang terzolimi.
Kekuatan dalam kacamata syari'at merupakan alat untuk membantu kebenaran, bukan tujuan yang dicari secara murni, akan tetapi jika kekuatan terpisahkan dari kebenaran maka jadilah ia menjadi sesuatu yang berbahaya dan menghancurkan.
Allah berfirman :
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi (QS Al-Anfaal :60)Kekuatan mengokohkan penopang-penopang Islam, menjaga agama Islam, membentengi negeri-negeri kaum muslimin dari penjarahan tangan-tangan para perampok, para pelanggar, dan para pemberontak. Dunia internasional tidak menghormati kecuali para pemilik kekuatan.
          Kekuatan yang sesungguhnya berasal dari Allah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghadapi musuh dengan meminta dari Allah tekad, kesungguhan, dan petunjuk. Beliau berkata :
اللَّهُمَّ بِكَ أَصُولُ، وَبِكَ أَجُولُ، وَبِكَ أُقَاتِلُ
"Ya Allah, denganMu aku menyerang, denganMu aku melawan, denganMu aku memerangi".Beliau juga berkata,
اللَّهُمَّ إنا نَجعلُكَ في نُحورِهم، ونعوذُ بِكَ مِنْ شُرورِهِمْ
"Ya Allah kami menjadikanMu di hadapan mereka, dan kami berlindung kepadaMu dari keburukan mereka"Barangsiapa yang meminta kekuatan dari Allah, maka kelemahannya tidak ada artinya baginya, tidak ada baginya kata putus asa. Maka Allah-lah Sang Penolong, Yang menentukan tali kekang kehidupan, dan hanya kepadaNya-lah kembali segala perkara.
          Seorang mukmin dalam kondisi genting semakin kuat hubungannya dengan Robnya, hatinya tergantung kepada Tuhannya, ia berlindung dengan penjagaanNya
وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
Dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong" (QS Al-Isroo' : 80)          Islam adalah agama kemuliaan dan kekuatan, Allah berfirman :
وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الأعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS Ali-Imron : 139)Kalian yang tertinggi derajatnya dengan keimanan kalian meskipun sedikit harta kalian dan jumlah kalian. Umat ini kuat dengan sebab agamanya, akidahnya, dan para pejuangnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
المُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ المُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah"Kekuatan menghancurkan dan membantah serta melenyapkan kebatilan. Kebatilan ini yang menjalar ke Jazirah Arab dan Yaman negeri hikmah dan iman, kebatilan yang dilakukan oleh sekelompok pemberontak yang tukang dusta, dan memperbodoh akal-akal (pengikut mereka), serta mengangkat syi'ar kematian demi kekufuran, kematian demi kebatilan. Kelompok ini merupakan salah satu pasukan dari kebatilan tersebut, berjalan di bawah tunggangannya, dan menjalankan rencana-rencananya.
Tipu muslihat ini telah memperdaya rakyat dalam waktu yang lama, akan tetapi sekarang tipu muslihat tersebut tersingkap, terbongkar, dan tersebar. Umat ini telah mengetahui makar mereka, dan bahwasanya propaganda-propaganda tersebut hanyalah sekedar bingkai dan tipuan yang menggelitik perasaan kaum muslimin dan membius mereka, agar mudah untuk mendapatkan mangsa baik dengan pengusiran atau dengan pembunuhan atau dengan memaksakan kebatilan berjalan di atas muka bumi dengan kekuata besi dan api.
          Topeng telah terbuka, tirai telah tersingkap, realita telah jelas, nampaklah kepalsuan kebatilan dari kelompok pemberontak tersebut yang akan segera memudar dan akan menjadi debu, pasukan naas mereka akan menjadi bumerang dan penyesalan bagi mereka.
إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS Al-Isroo' : 81)          Kekuatan dalam Islam adalah untuk mengembalikan hak yang dirampas, untuk menanamkan keamanan dan perdamaian. Kelompok pemberontak telah merampas hak, telah merampas negeri, telah memaksa rakyat, telah mengancam untuk menyerang Arab Saudi secara keselurhan, dalam rangka mewujudkan cita-cita dan perencanaan yang disokong oleh kedengkian yang terpendam, serta didukung oleh negara pemilik aqidah kabatinan.
          Metode kekuatan dimulai dengan pengajaran, lalu keadilan. Metode dialog yang diinginkan oleh para cendekiawan dan para pemilik niat yang baik demi untuk menjaga kepemilikan dan demi menjaga dari tertumpahnya darah serta menutup corong-corong fitnah. Orang-orang yang bijak di Yaman telah menempuh metode dialog bersama kelompok pemberontak, akan tetapi kelompok ini tuli telinga mereka untuk mendengar suara kebenaran dan suara cendekia, bahkan semakin tenggelam dalam penyimpangannya, menghunuskan senjata, menghantam masyarakat, berpegang kepada sekte dan ras mereka, dan menempuh jalan kejahatan, berharap untuk bisa memecah belah dan memporak-porandakan Yaman.
          Kekuatan yang hazm (tegas) –dengan karunia Allah- mengembalikan perkara kepada tempatnya, menghadapi semua yang ingin mengobarkan fitnah dan menggoncangkan keamanan, membuat isu kekacauan dan perpecahan, maka terwujudkanlah stabilitas di Yaman, kebahagiaan dan ketenteraman bagi rakyat Yaman, menjaga aqidah mereka dan keimanan mereka, agar Yaman membangun kembali kemajuan peradabannya, dan masa depan putra-putra mereka. Dengan demikian Yaman tidak membenarkan siapapun juga yang hendak mencemarkan sejarah Islam di negeri Yaman, yang ingin menghilangkan kepribadian Arab dari Yaman, dan menghilangkan keaslian rakyat Yaman dan keutamaan mereka.
          Diantara keutamaan penduduk Yaman adalah yang diriwayatkan oleh Jubair bin Muth'im dari ayahnya berkata :
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسِيرٍ لَهُ فَقَالَ: «يَطْلَعُ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ كَأَنَّهُمُ السَّحَابُ هُمْ خِيَارُ مَنْ فِي الأَرْضِ»
"Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan, lalu Nabi berkata, "Muncul penduduk Yaman dihadapan kalian, seakan-akan mereka adalah awan, mereka adalah orang-orang yang terbaik di atas bumi" (HR Ahmad)Diantara keutamaan mereka, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
أتاكُم أهْلُ اليَمَنِ، هُمْ أرَقُّ أفْئِدَةً، وأليَنُ قلوباً، الِإيمانُ يمانٍ، والحِكْمَةُ يَمانِيَةٌ
"Datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka adalah yang paling lembut hatinya, paling halus hatinya, keimanan di Yaman dan hikmah di Yaman" (HR al-Bukhari dan Muslim)Ini adalah pujian kepada penduduk Yaman karena cepatnya mereka menuju keimanan, dan baiknya penerimaan mereka terhadap keimanan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa untuk penduduk Yaman, beliau berkata :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا
"Ya Allah berkahilah bagi kami di negeri Syam kami, dan berkahilah bagi kami di negeri Yaman kami" (HR Al-Bukhari).Diantara keutamaan mereka adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
«إِنِّي لَبِعُقْرِ حَوْضِي أَذُودُ النَّاسَ لِأَهْلِ الْيَمَنِ أَضْرِبُ بِعَصَايَ حَتَّى يَرْفَضَّ عَلَيْهِمْ»
"Sungguh aku berada di telagaku, aku mengusir orang-orang dengan memukulkan tongkatku selain penduduk Yaman, agar telagaku mengalirkan air bagi mereka" (HR Muslim)Ini merupakan karomah bagi penduduk Yaman, dimana mereka didahulukan untuk minum dari telaga Nabi, sebagai balasan bagi mereka karena sikap mereka yang baik dan terdahulunya mereka dalam Islam, dan kaum Anshor dari Yaman, maka selain Penduduk Yaman diusir agar penduduk Yaman yang lebih dahulu minum, sebagaimana mereka tatkala di dunia telah mengusir musuh-musuh Nabi dan hal-hal yang dibenci.
          Sesungguhnya pergerakan "Ashifatul Hazm" (Badai penyerangan yang tegas) mengungkapkan cita-cita rakyat Yaman dan sebagai bentuk jawaban atas suara mereka yang meminta pertolongan, maka ia adalah badai yang kuat yang pada tugasnya, sangat dalam penunjukannya, sangat jelas tujuannya. Badai yang tegas dari kepemimpinan yang tegas, yang tidak menerima penundaan dalam bertindak. Musuh telah menampakkan gigi taringnya, telah jelas makarnya, dan menampakkan kerasukannya sampai-sampai ingin (menyerang dan menguasai) Mekah dan Madinah. Maka musuh ini telah menjual akalnya, fikirannya, dan negerinya kepada negeri non Arab.
          Ketegasan merupakan sifat para pemimpin yang istimewa sepanjang sejarah, terutama tegas terhadap orang-orang yang sifatnya adalah dusta dan khianat. Dan teladan para pemimpin adalah Rasul kita yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam, yang tegas dalam perintahnya untuk menghancurkan mesjid diror yang merupakan sarang konspirasi (kejahatan) dan permusuhan terhadap Rasul kita yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam.
Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhuma berkata :
رَأَيْتُ الدُّخَانَ مِنْ مَسْجِدِ الضِّرَارِ حِيْنَ انْهَارَ
"Aku melihat asap dari masjid Diror tatkala runtuh"Dan turunlah firman Allah :
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). (QS At-Taubah : 107)Abu Bakar As-Shiddiq radhiallahu 'anhu telah tegas memerintahkan untuk memerangi orang-orang yang murtad, beliau berkata dengan penuh ketegasan :
أَيُنْقَضُ الدِّيْنُ وَأَنَا حَيٌّ؟
"Apakah agama dibatalkan (murtad) sementara saya masih hidup"Adapun Al-Faaruq Umar bin Al-Khotthob radhiallahu 'anhu, maka beliau tegas sejak awal masuk Islam, bahkan Islamnya beliau merupakan sebuah pertolongan dari Allah untuk memuliakan Islam dan kaum muslimin. Ia adalah kepribadian yang istimewa, ia tidak mengenal kata ragu dan bimbang !
Dan ketegasan dalam penyerangan "Ashifatul Hazm" dari pemimpin negeri ini dan pemimpin umat yaitu Salman bin Abdul Aziz, yang dengan sebabnya Allah menolong agama, mengangkat suara kaum muslimin, Allah memperkuatnya dengan kebenaran dan Allah memperkuat kebenaran dengan sebabnya.
Kekuatan yang tegas dalam menghadapi orang-orang yang memerangi agama Allah dan melakukan kerusakan di atas muka bumi. Sungguh kelompok pemberontak tersebut telah memerangi Allah dengan menyebarkan bid'ah dan kesesatan, serta keraguan terhadap akidah umat ini. Mereka melakukan kerusakan dengan memberontak kepada pemimpin mereka, membunuh jiwa, menghilangkan nyawa, menghancurkan mesjid-mesjid dan rumah-rumah, disertai dengan tipuan yang tersembunyi di bawah propaganda kosong untuk menyebarkan racun mereka. Padahal mereka hanyalah kuda tunggangan bagi selain mereka. Bahaya mereka terhadap akidah sangatlah besar, bahaya mereka terhadap kacaunya keamanan sangat parah.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (١١) أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لا يَشْعُرُونَ
Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi", mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang Mengadakan perbaikan." Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (QS Al-Baqoroh : 11-12)          Dan kekuatan yang tegas dalam menghadapi musuh dari dalam –yaitu kaum munafikun-, karena mereka berbicara atas nama Islam, dan mereka bergerak dengan menyandang baju nasehat dan perbaikan. Mereka menghiasi perkataan mereka, padahal hakikatnya mereka adalah kapak penghancur. Lahiriah mereka seakan-akan mereka bersama Negara dan rakyat, akan tetapi batin mereka dan hati mereka bersama musuh-musuh agama. Mereka menampakkan keimanan –dengan taqiyyah- dan karena berharap bisa menguraikan ikatan tali agama dengan syubhat-syubhat mereka.
هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (٤)
Mereka Itulah musuh (yang sebenarnya) Maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? (QS Al-Munafiqun : 4)Semoga Allah memberkahiku dan kalian pada al-Qur'an al-Azim, memberi manfaat kepadaku dan kepada kalian dari ayat-ayat dan dzikrul hakim yang ada di al-Qur'an. Aku sampaikan perkataanku ini, dan aku memohon ampunan bagiku, dan bagi kalian, serta bagi seluruh kaum muslimin dari segala dosa, maka mohonlah ampunan kepadaNya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Khutbah Kedua :
          Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kita, serta memberi naungan kepada kita. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekut bagiNya, Dialah Pencipta kita, Pemberi rizki kita, serta Penolong kita. Aku bersaksi bahwasanya pemimpin kita dan Nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya, pemberi syafaat bagi kita, dan tauladan kita dalam kondisi kita tatkala tersembunyi maupun terang-terangan. Sholawat semoga tercurahkan kepada beliau, keluarganya, dan para sahabatnya, serta mereka yang menempuh jalannya di malam hari dan siang hari.
Amma ba'du, maka aku wasiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa kepada Allah.
Dengan kesadaran mereka, kecerdasan mereka, serta pandangan mereka, maka rakyat Yaman mengerti akan pentingnya pembangunan dalam negeri dan persatuan pasukan dalam negeri. Karena inilah benteng yang kokoh dan sumber ketegaran dalam menghadapi kondisi-kondisi kritis dan tipu muslihat. Penduduk negeri yang baik tidak akan menjual loyalitasnya terhadap kepemimpinan yang syar'i, tidak akan menjual agamanya dan negerinya.
Diantara pembangunan dalam negeri adalah tidak mendengar seruan para pembuat onar yang ingin merusak persatuan dan mentelantarkan negeri. Daintara pembangunan dalam negeri adalah menutup seluruh pintu yang bisa disusupi oleh akidah dan pemikiran yang rusak kepada masyarakat.
Yaman adalah amanah yang diembankan di leher para ulama dan para tokoh pemegang keputusan. Maka hal ini mengharuskan bangkitnya semangat para tokoh di Yaman dengan seluruh kelompoknya, baik para pemimpin kabilah, kekuatan Islam, kekuatan Negara, para wartawan, para akademis, para tentara, dan seluruh penduduk Yaman untuk menyatukan kata, dan merapatkan barisan, dan meninggalkan perselisihan-perselisihan yang tidak pokok, untuk mengalahkan kelompok pemberontak, agar Yaman tetap menjadi oase bagi keamanan dan ketenteraman, menjadi negeri Islam, negeri Arab, dan negeri yang stabil.
          Meninggal di medan mulia dan karomah adalah kemenangan, kemuliaan, dan mati syahid. Sikap perlawanan yang berani dan kuat akan mendatangkan hasilnya dengan izin Allah, Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad : 7)Posted by
www.mahad-utsman.com

Sabtu, 11 April 2015

Yuk belajar di Pesantren dengan bergabung di program PESAD (Pesantren Sabtu Ahad)


Bismillahirrahmaanirrahiim

Santri Pelajar Program PESAD (Pesantren Sabtu Ahad)

PESAD adalah program pesantren sabtu ahad untuk santri/pelajar umum untuk anak-anak usia TK, SD dan SMP. Kegiatan ini diadakan setiap malam ahad, mulai sabtu sore bakda ashar s/d ahad pagi bakda subuh.

Kegiatan pesantren singkat ini dibuka untuk mengisi hari libur anak-abak kita dengan kegiatan mengaji. Untuk efektifitas kegiatan, anak-anak menginap di ruang kamar Masjid Jami' At-Taqwa Ponpes Utsman bin Affan Rawajaya, di bawah pengawasan ustadz/musyrif.

Sebenarnya kegiatan mengaji ini tidak hanya malam ahad saja, dan anak-anak boleh ikut mengaji tiap malam bakda maghrib, namun bagi yang keberatan krn jauhnya tempat boleh tiap malam ahad.

Di Program ini anak-anak kita diajarkan Ilmu-ilmu islam, seperti Al-Quran, Hadits, Hafalan Qur'an, dan juga cara beribadah dengan benar sesuai tuntunan Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam seperti wudhu, solat, dzikir dan lain sebagainya.

Adapun Jadwal kegiatan PESAD adalah sebagai berikut :

- Ba'da ashar       : Muroja'ah hafalan quran dan doa sehari-hari, makan sore...

- ba'da maghib     : Tajwid / tahsin quran / taklim

- ba'da isya          : Melanjutkan tahsin quran dan hafalan ditambah kisah-kisah menarik dari sirah
                              Nabawiyah dan para shahabat...
- bakda subuh     : hafalan quran/murojaah dan dzikir/doa sehari hari
Jam 06.00 WIB  : Olah raga
Jam 07.00 WIB  : Sarapan pagi lalu pulang....

Bagi kaum muslimin/muslimat yang ingin menitipkan putra/putrinya setiap malam ahad, silahkan mendaftar ke Panitia Program Pesad No. HP 08523346334 (ust Abu Bakar), 087826296710 (abu Sulaiman).

Salurkan donasi Anda untuk program ini, dengan menghubungi 08523346334 (ust Abu Bakar)


Alhamdulillah saat ini sudah ada 8 santri Pesad... Ayo segera menyusul....

Minggu, 05 April 2015

PEMBANGUNAN MUSOLLA DI CIKERANG


Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah pada hari Ahad, 15 Jumadil Akhir 1436 H bertepatan dengan tanggal 05 April 2015, kami dari Mahad Utsman bin Affan Rawajaya dapat berkunjung ke musolla binaan kami di daerah Cikerang (daerah rawan kristenisasi) yang sedang kami bangun atas bantuan dari muhsinin Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, kami bekerja sama (kerja bhakti) membantu proses pembangunan musolla. Di antara pekerjaan yang sedang dilakukan adalah pengecoran, pemasangan batako, pengurugan ruang bagian dalam,dll. Alhamdulillah proses pembangunan sudah mencapai 60 %.

Rencana pembangunan musolla tersebut dibuat dua ruang kembar, di sebelah kiri adalah musolla dan di sebelah kanan adalah ruang belajar untuk anak-anak TPQ.

Semoga pembangunan ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat segera dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah dan belajar bagi warga masyarakat sekitar. kepada para muhsinin dan semua pihak yang membantu kami ucapkan jazakumullahu khaira, semoga menjadi ladang amal jariyah yang bermanfaat untuk di kehidupan akhirat. aamiin.

Berikut kami sertakan beberapa foto perkembangan pembangunan musolla di cikerang :

 Bagian dalam musolla

 Ruang belajar TPQ

 tampak depan

 Musolla

Jembatan menuju Cikerang

 

Blogger news

Blogroll

About