BTemplates.com

Pages

Rabu, 30 Desember 2015

WAHAI ORANG-ORANG YANG BERPALING DARI MENUNTUT ILMU…APA UDZUR KALIAN DI SISI ALLAH ?!





WAHAI ORANG-ORANG YANG BERPALING DARI MENUNTUT ILMU…APA UDZUR KALIAN DI SISI ALLAH ?!

بسم الله الرحمن الرحيم
✒📂 Diantara perkataan Fadhilatu al-‘Allamah al-Mufassir :
Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di -semoga Allah merahmati beliau-
📡... Beliau berkata:
“Wahai orang-orang yang berpaling dari menuntut ilmu.. Apa ‘udzur ( alasan) kalian di sisi Allah, Sedangkan kalian dalam keadaan  sehat wal’afiat dan bersenang-senang..!?
☝️ Apa yang menghalangi kalian darinya( dari menuntut ilmu agama)…, padahal kalian dalam keadaan diberi rizki oleh Rabb kalian (sehingga) kalian bisa menggembala(binatang ternak kalian)…
💥 Apakah kalian rela atas diri-diri kalian untuk ( disamakan) menjadi seperti binatang ternak yang digembalakan bebas..!?
Apakah kalian lebih memilih hawa nafsu daripada petunjuk.., padahal hati-hati kalian dalam keadaan lalai dan bingung..
Apakah kalian hendak menempuh jalan-jalan kebodohan, padahal itu adalah jalan yang lemah..
Sedangkan kalian meletakkan jalan-jalan petunjuk, padahal itu adalah jalan yang terang lagi bermanfaat..
💥 Apakah engkau rela jika dikatakan kepadamu:
❓❓ Siapa Rabbmu,  apa agamamu, dan siapa Nabimu..,  engkau tidak mampu menjawab..
⚠️ Dan jika dikatakan :
❓❓ Bagaimana tata cara sholat dan beribadah, engkau menjawab dengan jawaban yang tidak benar…
⚠️ Juga bagaimana engkau akan berjual-beli dan bermuamalah,
‼️sedangkan engkau tidak mengerti yang halal dari yang haram..
☝️ Demi Allah, sesungguhnya tidak akan ada yang rela dengan keadaan ini melainkan hanya orang-orang yang serupa dengan binatang ternak..
⚪️ Maka -semoga Allah merahmati kalian- hendaknya kalian menjadi orang-orang yang mempelajari ilmu
🚧 Jika kalian tidak mampu melakukannya, maka hadirlah di majlis ilmu sebagai mustami’ (orang yang menyimak) dan mengambil faidah darinya. Serta bertanyalah kepada ahli ilmu agar kalian memperoleh petunjuk dan keterangan yang jelas.
🔘 Namun, jika kalian tidak mau melakukannya dan berpaling dari ilmu secara keseluruhan, maka sungguh kalian telah binasa dan termasuk ke dalam orang-orang yang merugi
⚠️ Tidakkah kalian telah mengetahui, bahwa menyibukkan diri dengan ilmu adalah termasuk dari ibadah yang paling mulia, termasuk dari ketaatan dan bentuk pendekatan diri (kepada Allah -pent) yang paling afdhol, serta akan beroleh keridhoan Rabb bumi dan langit (Allah).
🔊... Sedangkan majlis ilmu, engkau duduk di sana lebih baik daripada dunia dan seisinya. Serta faidah yang engkau petik darinya dan kemanfaatan yang engkau peroleh dengannya, tidak ada suatu apapun yang dapat mengimbangi dan menyamainya.
🌱 Maka bertakwalah wahai hamba Allah. Sibukkanlah diri kalian dengan apa-apa yang menjadi tujuan penciptaan kalian dari mengenal Allah dan beribadah kepada-Nya.
💡 Serta mintalah kepada Rabb kalian agar Allah memberikan taufik, perlindungan, dan penjagaan-Nya kepada kalian.
📡.. Allah berfirman: Ataukah orang yang beribadah di waktu malam dalam keadaan sujud dan berdiri, ia takut akan akhirat dan mengharap rahmat dari Rabbnya. Katakanlah : apakah sama antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu? Hanyalah orang-orang yang berakal yang mau mengingat.
📂 Sumber : Kitab “al-Fawakihusy Syahiyyah fil Khuthobil minbariyyah” : (no. 66)
(Pengirim artikel), Yang mencintai kalian: Abu Bakr bin Yusuf asy-Syarif
wallahu’alam bishowab

Minggu, 15 November 2015

Sama-Sama Berpegang dengan Al Quran dan As Sunnah Tetapi Justru Saling Menuduh dan Menjatuhkan?



Dalam kitab Rifqan Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al ‘Abbad Al Badr hafizhahullahu ta’ala mengatakan,

"Jadi, ahlus sunnah wal jamaah mereka adalah pengikut apa yang di atasnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau. Ahlus sunnah wal jamaah dinisbatkan kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang beliau dorong untuk berpegang dengannya melalui sabda beliau,
ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﺴُّﻨَّﺘِﻲ ﻭَﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀِ ﺍﻟﺮَّﺷِﺪِﻳْﻦَ ﺍﻟْﻤَﻬْﺪِﻳِّﻴْﻦَ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻱْ ، ﺗَﻤَﺴَّﻜُﻮﺍْ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻋَﻀُّﻮﺍْ ﺑَﺎﻟﻨَّﻮَﺍﺟِﺬِ
“Maka, hendaklah kalian berpegang dengan sunnah ku dan sunnah para khalifah yang lurus lagi diberi petunjuk setelahku. Berpeganglah dengannya dan gigitlah dengan gigi-gigi geraham.”

Dan yang beliau peringatkan dari menyelisihinya melalui sabda beliau,
ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺕِ ﺍﻟْﺄُﻣُﻮْﺭِ ﻓَﺈِﻥَّ ﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻠَﺎﻟَﺔ
“Dan hati-hatilah kalian dari perkara-perkara baru dalam agama. Sebab sesungguhnya setiap bidah itu sesat.”

Dan juga sabda beliau,
ﻣَﻦْ ﺭَﻏِﺐَ ﻋَﻦْ ﺳُﻨَّﺘِﻲ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻣِﻨِّﻲ
“Siapa saja yang membenci sunnahku, maka ia bukan dari golonganku.”

Yang seperti itu berbeda dengan orang-orang selain mereka dari kalangan para pengikut hawa nafsu dan kebidahan yang meniti jalan yang bukan jalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat-sahabat beliau.

Karena itu, akidah ahlus sunnah muncul sesuai dengan risalah yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan para pengikut hawa nafsu akidah-akidah mereka muncul setelah zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya, ada yang muncul di akhir zaman sahabat Rasulullah. Di antaranya, ada yang muncul setelah itu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa siapa saja dari sahabat beliau yang hidup setelah beliau akan mendapati perpecahan dan perselisihan. Karenanya, beliau bersabda,
ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣَﻦْ ﻳَﻌِﺶْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻓَﺴَﻴَﺮَﻯ ﺍﺧْﺘِﻠَﺎﻓﺎً ﻛَﺜِﻴْﺮﺍً
“Sebab sesungguhnya siapa saja yang hidup di antara kalian [nanti] akan melihat perselisihan yang sangat banyak.”

Setelah itu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi petunjuk untuk meniti jalan yang lurus. Yaitu, dengan mengikuti sunnah beliau dan sunnah para khalifah yang diberi petunjuk. Beliau juga memperingatkan dari berbagai perkara yang diada-adakan dalam agama. Beliau mengabarkan bahwa perkara-perkara tersebut adalah kesesatan. Dan bukan sesuatu yang masuk akal, juga bukan sesuatu yang bisa diterima, bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembunyikan al haq dan hidayah dari para sahabat beliau radhiyallahu ‘anhum dan menjelaskannya kepada orang-orang yang datang setelah mereka. Sebab sesungguhnya kebidahan-kebidahan yang diada adakan itu semuanya buruk. Jika ada sesuatu yang baik di dalamnya, niscaya para sahabat telah melakukannya. Akan tetapi, semua kebidahan adalah keburukan yang dengannya diuji kebanyakan orang yang datang setelahnya yang mereka mengubah apa yang ada pada para sahabat Rasulullah radhiyallahu ‘anhum.

Dan sungguh Imam Malik rahimahullah pernah mengatakan, “Tidak akan baik generasi akhir umat ini, kecuali dengan apa yang membuat baik generasi awal umat ini.”

Karena itulah, ahlus sunnah menyandarkan diri mereka kepada sunnah. Sementara orang-orang selain mereka menyandarkan diri kepada ajaran-ajaran yang batil, seperti Jabariyah, Qadariyah, Murji-ah, dan Imamiyah Itsna Asyariyah. Atau, kepada nama-nama individu tertentu seperti Jahmiyah, Zaidiyah, Asy’ariyah, dan Ibadhiyah. Akan tetapi, tidaklah dikatakan bahwa yang belakangan ini disebut Wahhabiyah disandarkan kepada Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah. Sebab sesungguhnya ahlus sunnah di zaman beliau dan setelah beliau tidak menggunakan nisbat tersebut. Sebab beliau rahimahullah tidak datang dengan sesuatu yang baru hingga disandarkan kepada beliau. Sebaliknya, beliau mengikuti apa yang di atasnya para as salafus shalih, menampakkan dan menyebarkan sunnah serta mendakwahkannya.
Para pendengki menyematka
n nisbat tersebut kepada dakwah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah yang bersifat perbaikan untuk membuat kacau umat, memalingkan mereka dari al haq dan hidayah, dan agar mereka terus tetap di atas berbagai kebid'ahan yang diada-adakan dalam agama yang menyelisihi ahlus sunnah wal jamaah.

Dalam kitab Al I’tisham (1/79), Imam Asy Syathibi mengatakan,
“Berkata Abdurrahman bin Mahdi, ‘Imam Malik bin Anas pernah ditanya tentang As Sunnah. Maka, beliau menjawab: As Sunnah adalah sebuah tuntunan yang tidak ada istilah lain untuknya kecuali tuntunan Rasulullah. Dan beliau membacakan,
ﻭَﺃَﻥَّ ﻫَـﺬَﺍ ﺻِﺮَﺍﻃِﻲ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻤﺎً ﻓَﺎﺗَّﺒِﻌُﻮﻩُ ﻭَﻻَ ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍْ ﺍﻟﺴُّﺒُﻞَ ﻓَﺘَﻔَﺮَّﻕَ ﺑِﻜُﻢْ ﻋَﻦ ﺳَﺒِﻴﻠِﻪِ
Dan inilah jalanKu yang lurus. Ikutilah jalan ini dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan lain yang itu akan mencerai-beraikan kalian dari jalan Allah (QS. Al An’am: 153)’.”

Dalam kitab Madarij As Salikin (3/179), Ibnul Qayyim rahimahullahu ta’ala mengatakan,
“Sejumlah imam pernah ditanya tentang As Sunnah. Maka, mereka menjawab, ‘Sebuah tuntunan yang tidak ada istilah lain untuknya kecuali tuntunan Rasulullah’. Maksudnya, ahlus sunnah itu tidak ada nama untuk disandarkan kepada mereka kecuali As Sunnah.”

Dalam kitab Al Intifa’ karya Ibnu Abdil Barr (halaman 35), seorang laki-laki pernah bertanya kepada Imam Malik,
“Siapa itu ahlus sunnah ?”. Beliau pun menjawab, “Ahlus sunnah adalah yang tidak memiliki julukan supaya dapat dikenali dengannya. Tidak [seperti] Jahmi, Qadari, dan tidak pula [seperti] Rafidhah.”

🏻Tidak diragukan lagi bahwa yang wajib bagi ahlus sunnah di setiap masa dan di setiap tempat adalah saling bersaudara dan saling menyayangi antara mereka serta saling tolong-menolong di atas kebaikan dan ketakwaan. Sungguh, di antara yang sangat disayangkan di zaman kita ini adalah apa yang terjadi di sebagian ahlus sunnah dari itu kekasaran dan perselisihan yang membuat satu sama lain saling menyibukkan dengan melakukan Jarh, Tahdzir, dan Hajr.
🏻Padahal yang wajib adalah mengarahkan segala daya-upaya mereka untuk menghadapi selain mereka dari kalangan orang-orang kafir dan ahlul bid’ah yang memusuhi ahlus sunnah. Juga untuk menjadikan antara mereka [ahlus sunnah itu] saling mengasihi dan saling menyayangi, mengingatkan satu sama lain dengan santun dan lembut."

 http://dakwahislam.net/sama-sama-berpegang-dengan-al-qur-an-dan-as-sunnah-tetapi-justru-saling-menuduh-dan-menjatuhkan/

Selasa, 10 November 2015

Seharusnya Seorang Dai Itu Berwajah Ramah dan Bertutur-Kata Baik


ROSULULLOH MENANGIS DAN PINGSAN KETIKA MENDENGAR KISAH NERAKA.

Jika Ulama Kibar Berselisih dalam Menilai Seseorang, Pendapat Manakah yang Diambil?


More
1 of 173


Rabu, 07 Oktober 2015

Ya Akhi ! Bukan begitu caranya bermanhaj



( Koreksi Total Perkara Manhaj )
📢 Asy-syaikh Dr. Muhammad ‘Umar Bazmul -hafidzahullah-
▶ Termasuk diantara bentuk-bentuk penyimpangan adalah seseorang berkata, 'Aku adalah seorang salafi'. Namun akhlaqnya dan cara bermu'amalahnya serta metode dia dalam berinteraksi bersama manusia adalah di atas cara jahiliyyah, bukan salafiyyah !
Dia menyatakan diri, 'aku adalah seorang salafi'
Apabila dia berhutang kepada seseorang, dia tidak mau membayar hutangnya dan apabila melintasi orang-orang awam, orang-orang yang patut dikasihani, orang-orang yang bodoh terhadap perkara agama, bukannya seharusnya dia mengayomi dan mengarahkan mereka serta membangkitkan minat mereka terhadap dakwah.
Sebaliknya dia malah tersungging sinis kepada mereka dan menjauh dari mereka, serta tidak membalas salam kepada mereka, meninggalkan mereka dalam kesempitan/ ke tidak enakan yang tidak ada yang mengetahuinya, kecuali Allah.
Dia memberikan gambaran yang buruk tentang dakwah salafiyyah, yang dipahami dari dakwah salafiyyah pun akhirnya jadi berubah.
Suatu ketika orang-orang bertanya kepada Asy-syaikh Ibnul 'Utsaimin –rahimahullah-tentang orang-orang yang menyatakan diri, 'aku adalah seorang salafi' dan menyeru kepada dakwah salafiyyah.
Beliau rahimahullah menjawab, " Dakwah salafiyyah, apabila di atas hizbiyyah, maka tidaklah diperbolehkan, tidaklah benar ! "
❗Perhatikan baik-baik pernyataan beliau mengenai permasalahan dakwah salafiyyah sebatas nama / slogan semata, akan tetapi di dalamnya berlaku praktek hizbiyyah.
Yang demikian itu menyelisihi dakwah salafiyyah.
Beliau mengingkari praktek hizbiyyah dalam dakwah salafiyyah dan tidaklah beliau mengingkari dakwah salafiyyah.
Jadilah yang dipahami dari dakwah salafiyyah menjadi berubah.
Aku tahu sebagian orang tidaklah mengetahui dari dakwah salafiyyah, kecuali rudud / bantahan-bantahan. Itulah hasrat mereka siang dan malam !
Ilmu itu di sisinya adalah rudud /bantahan. Dia mengetahui dari dakwah salafiyyah, hanya jika seseorang berbicara mengkritisi fulan, fulan dan fulan dalam suatu kesempatan, maupun yang selainnya. Dia menyangka bahwa yang demikian itulah dakwah salafiyyah.
Yang demikian itu bukanlah termasuk dari manhaj salaf !
Jangan sampai seseorang menertawakanmu, jangan sampai seseorang memalingkan kenyataan darimu.
Yang demikian itu bukanlah manhaj salaf !
✋Bukanlah manhaj salaf itu adalah rudud  (melakukan bantahan). Bukanlah manhaj salaf itu hanya berbicara mengkritisi fulan dan fulan.
Untuk mengukuhkan di hadapanmu bahwa seseorang adalah salafi, adalah dengan duduk di suatu majelis berbicara mengkritisi fulan dan mengolok-olok fulan dan mengomentari tentang fulan dan mendatangkan kepadamu dengan suatu bantahan dari seseorang. Supaya semakin mengukuhkan bahwa dia adalah seorang penuntut ilmu, dia mendatangkan dengan kumpulan bantahan-bantahan dan mencetaknya kemudian memberikannya kepadamu.
Yang demikian itu bukanlah manhaj salaf !
Orang yang mengatakan kepadamu bahwa sesungguhnya yang demikian itu termasuk manhaj salaf, maka dia telah keliru.
Manhaj salaf itu adalah berittiba'/mengikuti setiap apa yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan para Sahabatnya berada di atasnya.
Bantahan itu pada tempatnya, dan pembicaraan seputar permasalahan jarh wa ta'dil pun pada tempatnya dan menegakkan perkara ibadah dan perilaku tata krama serta manhaj pada tempatnya. Dan segala sesuatu itu ada tempatnya dan timbangannya tersendiri.
Adapun engkau mempresentasikan dakwah salafiyyah dengan gambaran seperti itu dan engkau berharap manusia tidak melakukan pengingkaran terhadapmu, tentu tidak ! Demi Allah engkau telah membuat jelek citra dakwah salafiyyah !
Tidak ! Demi Allah !!! Engkau telah membuat jelek citra dakwah salafiyyah ! Itu merupakan kekeliruan.
Salafiyyah itu adalah manhaj yang mengadakan perbaikan dan dakwah.
👉Orang-orang yang menginginkan bahwasanya apabila seseorang terjatuh dalam sebuah kesalahan, langsung seketika dia membabatnya habis dan mematahkannya dan tidak memberinya jeda waktu untuk rujuk kepada al-haq. Yang demikian itu, bukanlah salafi, meskipun dia menyatakan, 'aku adalah seorang salafi'.
👍Dakwah salafiyyah itu penuh kasih sayang !
Aku mengetahui sebagian masyayikh kami, selama 16 tahun dia menasehati seorang yang menyimpang dan tidak ada seorang pun yang mengetahui akan hal tersebut.
Rahmah / penuh kasih sayang, tidak langsung seketika dia mematahkannya, tidak !
16 tahun, belasan tahun melakukan nasehat dan berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, aku mengetahui sebagian ahli ilmu yang melakukan demikian.
Orang yang menyangka bahwa rudud/ bantahan dan bahwa pembicaraan mengkritisi fulan, fulan, dan fulan, serta menjatuhkan fulan dan demikian yang semisalnya, tanpa ada padanya timbangan dan mempelajari ilmu sebagaimana yang semestinya dan tanpa mengambil perkara-perkara dengan metodenya yang benar.
✋Perhatikanlah ! Yang demikian itu bukanlah salafi !
Meskipun dia duduk dari pagi hingga larut malam mendeklarasikan diri 'aku adalah seorang salafi' ! Meskipun dia duduk mengucapkan berulang kali ayat-ayat dan hadits-hadits dari pagi hingga larut malam.
Kelompok khowarij dahulu mereka pun senantiasa mengulang-ulang membaca ayat-ayat dan hadits-hadits.Dia merupakan seorang khoriji (berpemikiran Khowarij) yang berkedok salafi ! Dikarenakan yang demikian itu merupakan bentuk-bentuk khuruj / keluar dari jama'ah islamiyyah, yang demikian itu termasuk bentuk-bentuk menjelekkan citra dakwah salafiyyah.
Orang yang duduk bermajlis tidak ada pada mereka hasrat, selain pembicaraan mengkritisi tentang fulan dan fulan dari kalangan para da'i yang terjatuh pada kekeliruan, dia menyalahkannya tanpa menimbang perkara berdasarkan timbangannya yang benar.
Apakah ada orang yang selamat dari kesalahan ?! Tidak ada seorang pun ! Setiap anak keturunan adam pasti bersalah.
Allah -azza wa jalla-terhadap kaum kuffar berfirman :
وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُوا [المائدة : 8]
(yang artinya) :
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorongmu untuk berlaku tidak adil.”
❓Lalu mengapa engkau bermuamalah dalam menyikapi kekeliruan dari orang tersebut seakan-akan dia itu kafir, seakan-akan dia itu telah keluar dari agama, apakah yang demikian itu adil ?
Segala sesuatu itu letakkanlah pada timbangannya, oleh karena itu mereka menjadi heboh kebingungan, tatkala ada salah seorang dari masyayikh kibar berbicara mengkritisi tentang kekeliruan seseorang kemudian selang berlalu satu bulan, dua bulan, syaikh tersebut menyatakan, 'tidak ada halangan, dengarkanlah dia (ambillah ilmu darinya)'
(mereka saling bertanya-tanya kebingungan) “bagaimanakah dengan kesalahannya disini dan disini seperti pernyataannya yang demikian dan demikian ?!”
Ya tentu saja, syaikh tersebut adalah seorang alim, seorang yang paham, syaikh tersebut ingin mengambil hati orang tersebut dan menginginkan dari orang tersebut agar memperbaiki keadaannya, dia memberi orang tersebut kesempatan, di waktu yang sama dia berbicara mengkritisi tentang orang tersebut sesuai kadar kesalahan yang dia telah terjatuh padanya dan membantahnya, serta menjelaskan kepadanya yang benar dan berharap –insya Allah- bahwasanya orang tersebut akan menerima kebenaran.
Sudahlah ! Tidak perlu ada perendahan/penghinaan. Engkau malah menambah kerenggangan yang kami telah berupaya untuk mengambil hatinya.
Perhatikanlah wahai sekalian jama'ah!
Dakwah salafiyyah yang dipahami melenceng darinya di sisi sebagian orang, sepatutnya untuk memberikan perhatian terhadap permasalahan tersebut.
---------------------
📚ditranskip dari kaset rekaman berjudul "Manhajus Salaf fit Ta'amul ma'al Inhirofat Al-'Aqodiyyah wal Manhajiyyah", diambil dari dauroh Al-Imam Muhammad Bin Abdil Wahhab yang diselenggarakan pada tanggal 17 Sya'ban 1436 H,

DOWNLOAD AUDIONYA : DI SINI

Rabu, 09 September 2015

Hakekat Mensyukuri Nikmat Alloh Ta'ala

 بسم الله الرحمن الرحيم





Berikut ini adalah tautan untuk mendownload audio tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafidzohuLloh yang bertempat di masjid At-taqwa komplek Ma'had Utsman bin Affan Rawajaya Bantarsari Cilacap.

Silakan untuk mendownload audionya, semoga bermanfaat. بارك الله فيكم

 

Rabu, 26 Agustus 2015

Informasi Penyaluran Hewan Qurban 1436 H

Bismillahirrahmaanirrahiim



Informasi.....
📌 Qurban 1436 H di Ponpes Utsman bin Affan Rawajaya Cilacap
InsyaAlloh,
Ponpes Utsman bin Affan akan menerima titipan & menyalurkan hewan Qurban Idul Adha 1436 H, berupa Sapi dan Domba.
Dan kami juga menyediakan hewan qurban dengan harga:
👉Kelas Sapi:
A/ Rp. 2.700.000
B/ Rp. 2.600.000
C/ Rp. 2.500.000
D/ Rp. 2.350.000
E/ Rp. 2.150.000
👉Kelas Domba:
Mulai dari harga Rp. 2.250.000 - Rp. 4.500.000
☝Sudah termasuk biaya kepengurusan.
Harga sapi yang tercantum adalah untuk per orang, karena satu ekor sapi saham 7 orang.
📜Untuk informasi & penitipan bisa menghubungi (hanya 2 no hp, tidak ada yang lain) :
📞Ust Abu Zulfa
0852-2330-0595
📞Ust Abu Bakar
0852-2334-6334
🌾Mohon disebarkan...
📂
www.mahad-utsman.com

Berikut kami lampirkan harga hewan qurban termurah ... insyaaAllaah






Senin, 17 Agustus 2015

INFO UNIT USAHA PONPES

INFO UNIT USAHA [PONPES USTMAN BIN AFFAN RAWAJAYA CILACAP]

DIBUTUHKAN AGEN DI SELURUH INDONESIA.........
SEGERA BERGABUNG BERSAMA KAMI.....



Klik web produk kami : www.habbat-tea.blogspot.com

Telah hadir Produk Herbal berkualitas... HABBAT TEA+ yang diramu dari 3 bahan pilihan tanpa campuran bahan kimia 100 % alami, yaitu daun sirsak pilihan, daun teh hitam dan biji habbatusssauda pilihan.

Untuk info keagenan hubungi : 085647710225 (Hafidz Abu Abdillah)

lihat juga di : 
www.pondokmarket.blogspot.com

Sibuk dengan FITNAH itu SAKIT !



Memulai bahasan tentang pengaruh-pengaruh negatif dari FITNAH yang melanda, Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al  Badr hafizhahullahu ta’ala menyebutkan:
Termasuk pengaruh negatif FITNAH adalah bahwa FITNAH menyebabkan berpalingnya seseorang dari ibadah–yang untuk ibadah itulah manusia diciptakan–dan dari ketaatan–yang seseorang itu dilahirkan untuk mewujudkannya.
Juga dapat memalingkan seseorang dari zikir kepada Allah tabaraka wa ta’ala, sehingga jadilah hidupnya, hari-harinya, waktu-waktunya tersibukkan dengan “katanya dan katanya” [qila wa qala] serta perkara-perkara yang rusuh dan FITNAH-FITNAH terus menjadi-jadi. Hatinya menjadi kacau, berubah-ubah dan tersibukkan. Ia pun tidak bisa diam, tidak bisa tenang, dan tidak bisa mewujudkan zikir kepada Allah tabaraka wa ta’ala dengan hati yang tenang, sehingga hatinya berguncang-guncang, pikirannya kacau, dan perasaannya gundah-gulana.
Karena itulah, datang di dalam hadits yang shahih dari nabi ‘alaihi ash shalatu wa as sallam bahwa beliau bersabda,
عِبَادَةٌ فِي الْحَرْجِ كَهِجْرَةِ إِلَيَّ
“Beribadah di masa al harj seperti hijrah kepadaku.” [HR. Ath Thabarani di Al Kabir [20/13] dari hadits Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu dan disahihkan oleh Al Albani di dalam Shahih Al Jami’ (no. 3974)]
Al harj adalah apa yang terjadi di tengah manusia berupa perkara-perkara yang membuat kacau dan goncang–ketika datang silih berganti kekacauan serta menyebar di tengah manusia FITNAH-FITNAH, pembunuhan, dan yang semisal itu. Siapa saja yang menjumpai masa seperti itu sibuk dengan beribadah kepada Allah tabaraka wa ta’ala, maka ia seperti orang yang berhijrah kepada nabi ‘alaihi ash shalatu wa as salam. Dan itu semua menjelaskan bahwa siapa saja yang mendapatkan al harj [tetapi] sibuk dengan ibadah, maka sesungguhnya ia telah diberi taufik, selamat dari kerusakan-kerusakan FITNAH.
Sumber: Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Musin Al Badr. Atsar Al Fitan. Madinah: TPn. 1413 H, halaman 15-16.

Kamis, 16 Juli 2015

AUDIO MP3 KHUTBAH IDUL FITRI 1436 H_ Memaknai Hakikat Syukur_Ustadz Abbas Abu Zulfa hafidzahullah



Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah telah terlaksana sholat Idul fitri di Ponpes Utsman bin Affan Rawajaya Cilacap pada hari Jumat, 1 Syawwal 1436 /  18 Juli 2015 bersama kaum muslimin dan muslimat masyarakat warga sekitar.

dengan Imam dan Khatib : Al Ustadz Abbas Abu Zulfa Hafidzahullah

Berikut kami sertakan file audio mp3 khutbah idul fitri 1436 H

Selamat mendengarkan....

Silahkan Download : di sini (lalu klik kanan ===>>> save as

Senin, 13 Juli 2015

UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA MUHSININ/DONATUR PROGRAM IFTHAR JAMA'I



Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah telah terselenggara program Ifthar jama'i di Ponpes Utsman bin affan dan beberapa masjid di sekitar lingkungan ma'had dan di beberapa tempat para muallaf.

Kami mengucapkan Jazakumullahukhaira kepada segenap muhsinin/donatur yang telah bersedia mendonasikan dananya melalui kami. Semoga Allah ta'ala memberkahi harta muhsinin sekalian, memberkahi umur dan menjaga kesehatan para muhsinin dan segenap keluarga serta senantiasa dalam aktifitas yang diridhoi Allah ta'ala.

Tak lupa kami ucapkan jazakumullahu khaira kepada Al Ustadz Sofyan Chalid Ruray dan Al Ustadz Arif Mufid hafidzahumallah yang telah berkenan mencarikan donatur dan menyalurkannya melalui kami, semoga Allah menjaga beliau berdua.

Harapan kami, kegiatan seperti ini semoga dapat terus berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya agar dapat memberikan manfaat bagi kaum muslimin dan berdampak positif dalam berkembangnya dakwah ahlussunnah waljama'ah khususnya di sekitar Rawajaya Cilacap.

Kepada semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan jazakumullahu khaira.

Dan berikut kami lampirkan sebagian foto-foto kegiatan ifthar jama'i di sekitar Rawajaya Cilacap :











 

Blogger news

Blogroll

About