Asy-syaikh Dr. Muhammad ‘Umar Bazmul -hafidzahullah-
▶ Termasuk diantara bentuk-bentuk penyimpangan adalah
seseorang berkata, 'Aku adalah seorang salafi'. Namun akhlaqnya dan cara
bermu'amalahnya serta metode dia dalam berinteraksi bersama manusia
adalah di atas cara jahiliyyah, bukan salafiyyah !
Dia menyatakan diri, 'aku adalah seorang salafi'
Apabila dia berhutang kepada seseorang, dia tidak mau
membayar hutangnya dan apabila melintasi orang-orang awam, orang-orang
yang patut dikasihani, orang-orang yang bodoh terhadap perkara agama,
bukannya seharusnya dia mengayomi dan mengarahkan mereka serta
membangkitkan minat mereka terhadap dakwah.
Sebaliknya dia malah tersungging sinis kepada mereka dan
menjauh dari mereka, serta tidak membalas salam kepada mereka,
meninggalkan mereka dalam kesempitan/ ke tidak enakan yang tidak ada
yang mengetahuinya, kecuali Allah.
Dia memberikan gambaran yang buruk tentang dakwah salafiyyah, yang dipahami dari dakwah salafiyyah pun akhirnya jadi berubah.
Suatu ketika orang-orang bertanya kepada Asy-syaikh Ibnul
'Utsaimin –rahimahullah-tentang orang-orang yang menyatakan diri, 'aku
adalah seorang salafi' dan menyeru kepada dakwah salafiyyah.
Beliau rahimahullah menjawab, " Dakwah salafiyyah, apabila di atas hizbiyyah, maka tidaklah diperbolehkan, tidaklah benar ! "
❗Perhatikan baik-baik pernyataan beliau mengenai
permasalahan dakwah salafiyyah sebatas nama / slogan semata, akan tetapi
di dalamnya berlaku praktek hizbiyyah.
Yang demikian itu menyelisihi dakwah salafiyyah.
Beliau mengingkari praktek hizbiyyah dalam dakwah salafiyyah dan tidaklah beliau mengingkari dakwah salafiyyah.
Jadilah yang dipahami dari dakwah salafiyyah menjadi berubah.
Aku tahu sebagian orang tidaklah mengetahui dari dakwah
salafiyyah, kecuali rudud / bantahan-bantahan. Itulah hasrat mereka
siang dan malam !
Ilmu itu di sisinya adalah rudud /bantahan. Dia mengetahui
dari dakwah salafiyyah, hanya jika seseorang berbicara mengkritisi
fulan, fulan dan fulan dalam suatu kesempatan, maupun yang selainnya.
Dia menyangka bahwa yang demikian itulah dakwah salafiyyah.
Yang demikian itu bukanlah termasuk dari manhaj salaf !
Jangan sampai seseorang menertawakanmu, jangan sampai seseorang memalingkan kenyataan darimu.
Yang demikian itu bukanlah manhaj salaf !
Bukanlah
manhaj salaf itu adalah rudud (melakukan bantahan). Bukanlah manhaj
salaf itu hanya berbicara mengkritisi fulan dan fulan.
Untuk mengukuhkan di hadapanmu bahwa seseorang adalah
salafi, adalah dengan duduk di suatu majelis berbicara mengkritisi fulan
dan mengolok-olok fulan dan mengomentari tentang fulan dan mendatangkan
kepadamu dengan suatu bantahan dari seseorang. Supaya semakin
mengukuhkan bahwa dia adalah seorang penuntut ilmu, dia mendatangkan
dengan kumpulan bantahan-bantahan dan mencetaknya kemudian memberikannya
kepadamu.
Yang demikian itu bukanlah manhaj salaf !
Orang yang mengatakan kepadamu bahwa sesungguhnya yang demikian itu termasuk manhaj salaf, maka dia telah keliru.
Manhaj salaf itu adalah berittiba'/mengikuti setiap apa
yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan para Sahabatnya berada di
atasnya.
Bantahan itu pada tempatnya, dan pembicaraan seputar
permasalahan jarh wa ta'dil pun pada tempatnya dan menegakkan perkara
ibadah dan perilaku tata krama serta manhaj pada tempatnya. Dan segala
sesuatu itu ada tempatnya dan timbangannya tersendiri.
Adapun engkau mempresentasikan dakwah salafiyyah dengan
gambaran seperti itu dan engkau berharap manusia tidak melakukan
pengingkaran terhadapmu, tentu tidak ! Demi Allah engkau telah membuat
jelek citra dakwah salafiyyah !
Tidak ! Demi Allah !!! Engkau telah membuat jelek citra dakwah salafiyyah ! Itu merupakan kekeliruan.
Salafiyyah itu adalah manhaj yang mengadakan perbaikan dan dakwah.
Orang-orang
yang menginginkan bahwasanya apabila seseorang terjatuh dalam sebuah
kesalahan, langsung seketika dia membabatnya habis dan mematahkannya dan
tidak memberinya jeda waktu untuk rujuk kepada al-haq. Yang demikian
itu, bukanlah salafi, meskipun dia menyatakan, 'aku adalah seorang
salafi'.
Dakwah salafiyyah itu penuh kasih sayang !
Aku mengetahui sebagian masyayikh kami, selama 16 tahun dia
menasehati seorang yang menyimpang dan tidak ada seorang pun yang
mengetahui akan hal tersebut.
Rahmah / penuh kasih sayang, tidak langsung seketika dia mematahkannya, tidak !
16 tahun, belasan tahun melakukan nasehat dan berhati-hati
dan tidak tergesa-gesa, aku mengetahui sebagian ahli ilmu yang melakukan
demikian.
Orang yang menyangka bahwa rudud/ bantahan dan bahwa
pembicaraan mengkritisi fulan, fulan, dan fulan, serta menjatuhkan fulan
dan demikian yang semisalnya, tanpa ada padanya timbangan dan
mempelajari ilmu sebagaimana yang semestinya dan tanpa mengambil
perkara-perkara dengan metodenya yang benar.
Perhatikanlah ! Yang demikian itu bukanlah salafi !
Meskipun dia duduk dari pagi hingga larut malam
mendeklarasikan diri 'aku adalah seorang salafi' ! Meskipun dia duduk
mengucapkan berulang kali ayat-ayat dan hadits-hadits dari pagi hingga
larut malam.
Kelompok khowarij dahulu mereka pun senantiasa
mengulang-ulang membaca ayat-ayat dan hadits-hadits.Dia merupakan
seorang khoriji (berpemikiran Khowarij) yang berkedok salafi
! Dikarenakan yang demikian itu merupakan bentuk-bentuk khuruj / keluar
dari jama'ah islamiyyah, yang demikian itu termasuk bentuk-bentuk
menjelekkan citra dakwah salafiyyah.
Orang yang duduk bermajlis tidak ada pada mereka hasrat,
selain pembicaraan mengkritisi tentang fulan dan fulan dari kalangan
para da'i yang terjatuh pada kekeliruan, dia menyalahkannya tanpa
menimbang perkara berdasarkan timbangannya yang benar.
Apakah ada orang yang selamat dari kesalahan ?! Tidak ada seorang pun ! Setiap anak keturunan adam pasti bersalah.
Allah -azza wa jalla-terhadap kaum kuffar berfirman :
َููุงَ َูุฌْุฑِู
ََُّููู
ْ ุดََูุขُู َْููู
ٍ ุนََูู ุฃَูุงَّ ุชَุนْุฏُِููุง [ุงูู
ุงุฆุฏุฉ : 8]
(yang artinya) :
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorongmu untuk berlaku tidak adil.”
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorongmu untuk berlaku tidak adil.”
Lalu
mengapa engkau bermuamalah dalam menyikapi kekeliruan dari orang
tersebut seakan-akan dia itu kafir, seakan-akan dia itu telah keluar
dari agama, apakah yang demikian itu adil ?
Segala sesuatu itu letakkanlah pada timbangannya, oleh
karena itu mereka menjadi heboh kebingungan, tatkala ada salah seorang
dari masyayikh kibar berbicara mengkritisi tentang kekeliruan seseorang
kemudian selang berlalu satu bulan, dua bulan, syaikh tersebut
menyatakan, 'tidak ada halangan, dengarkanlah dia (ambillah ilmu
darinya)'
(mereka saling bertanya-tanya kebingungan) “bagaimanakah
dengan kesalahannya disini dan disini seperti pernyataannya yang
demikian dan demikian ?!”
Ya tentu saja, syaikh tersebut adalah seorang alim, seorang
yang paham, syaikh tersebut ingin mengambil hati orang tersebut dan
menginginkan dari orang tersebut agar memperbaiki keadaannya, dia
memberi orang tersebut kesempatan, di waktu yang sama dia berbicara
mengkritisi tentang orang tersebut sesuai kadar kesalahan yang dia telah
terjatuh padanya dan membantahnya, serta menjelaskan kepadanya yang
benar dan berharap –insya Allah- bahwasanya orang tersebut akan menerima
kebenaran.
Sudahlah ! Tidak perlu ada perendahan/penghinaan. Engkau
malah menambah kerenggangan yang kami telah berupaya untuk mengambil
hatinya.
Perhatikanlah wahai sekalian jama'ah!
Dakwah salafiyyah yang dipahami melenceng darinya di sisi
sebagian orang, sepatutnya untuk memberikan perhatian terhadap
permasalahan tersebut.
---------------------
ditranskip
dari kaset rekaman berjudul "Manhajus Salaf fit Ta'amul ma'al Inhirofat
Al-'Aqodiyyah wal Manhajiyyah", diambil dari dauroh Al-Imam Muhammad
Bin Abdil Wahhab yang diselenggarakan pada tanggal 17 Sya'ban 1436 H,---------------------
DOWNLOAD AUDIONYA : DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar